Melintas Batas, Menyambut Harapan: Wajah Baru Tempat Pemeriksaan Imigrasi
Dalam upaya pemulihan pasca pandemi COVID-19, Bandara Internasional Juanda telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan pengalaman penumpang dan efisiensi operasional. Salah satu langkah terbaru adalah dioperasikannya kembali gate 1-6 penerbangan Internasional, yang sempat terhenti total akibat dampak badai COVID-19.
Sebagai bagian integral dari strategi tersebut, Imigrasi Surabaya melakukan penyesuaian dengan melakukan perubahan konfigurasi area Imigrasi, tepatnya di konter keberangkatan. Perubahan layout ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga untuk menyediakan lingkungan yang lebih terstruktur dan terorganisir bagi penumpang yang kembali menggunakan Gate 1-6.
Salah satu hal yang berbeda adalah, konter imigrasi yang dulu menghadap samping, kini menghadap ke depan. Penumpang dapat lebih mudah mengikuti arah dan navigasi menuju konter-konter tersebut. Selain itu, petugas juga dapat melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap antrean penumpang dan aktivitas di area imigrasi, sehingga lebih efektif mendeteksi potensi ancaman keamanan dan menjaga keamanan di bandara.
Relokasi area Imigrasi yang baru ini bisa menjadi momen untuk menjadi lebih baik. Namun, perubahan tak selalu mulus. Apakah antrean tetap mengular? Apakah proses pemeriksaan tetap memakan waktu? Apakah ketegasan petugas penjaga gerbang negara tetap disalahartikan sebagai ketidakramahan? Tantangan ini perlu dijawab. Imigrasi masa depan tak hanya harus efisien, tapi juga humanis dan inklusif.
Sejalan dengan hal itu, tugas dan fungsi pemeriksaan keimigrasian tak boleh jadi penghalang kehumanisan, melainkan instrumen untuk mempermudah layanan dan melindungi hak asasi. Pejabat imigrasi tetap harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bisa mengatasi situasi tak terduga, dan memahami beragam budaya.
Area keberangkatan imigrasi dulu terkenal dengan ketegasan atau keseriusan petugas membolak-balik paspor, membaca dan meneliti setiap stamp dan visa yang tertera di paspor. Kini zaman telah berubah, senyuman dan sapaan harus hadir kepada setiap pelintas yang akan berangkat. Memiliki wajah baru, denah baru, juga harus diiringi dengan mindset baru.
Transformasi ruang keberangkatan imigrasi ini tak hanya membawa efisiensi, tapi juga harapan. Harapan akan dunia yang lebih terhubung, kolaboratif, dan inklusif. Harapan akan masa depan di mana mobilitas manusia bukan lagi hambatan, tapi sebagai jembatan untuk kemajuan bersama.
Jadi, mari melangkah bersama ke pintu keberangkatan yang baru. Bukan hanya melewati pemeriksaan paspor, tapi juga memasuki era baru Imigrasi Surabaya yang lebih cerdas, humanis, dan siap menyambut masa depan yang penuh impian dan harapan.