Melangkah Bersama: Membangun Keamanan dan Keteraturan di Bandara Juanda
Suasana serius penuh kerja sama menyelimuti Tujuwan Lounge Terminal 2 Bandara Internasional Juanda pada 15 Februari 2024. Rapat strategis antara Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dan Satuan Tugas Pengamanan (Satgas PAM) digelar untuk membahas langkah-langkah mengamankan pintu gerbang bangsa. Dibuka oleh Yudhistira Yudha Permana, Kabid TPI, rapat ini menjadi panggung diskusi penting tentang situasi keamanan terkini dan peningkatan efisiensi di TPI Juanda.
Pasca pandemi Covid-19, Bandara Juanda mencatat lonjakan jumlah perlintasan WNI maupun WNA yang masuk dan keluar dari Indonesia. Meskipun angka tersebut kembali normal, Yudhistira menekankan, Imigrasi tetap menjalankan kebijakan selective policy dengan ketat, dengan hanya memperbolehkan orang-orang yang memberikan manfaat bagi negara untuk masuk ke Indonesia.
Salah satu isu penting yang dibahas adalah mekanisme penjemputan protokoler. Untuk menghindari praktik pungli yang merugikan, Yudhistira menekankan pentingnya kerja sama antara Imigrasi, Satgas PAM, dan petugas protokoler untuk membentuk kesepakatan yang jelas dan transparan. Hal ini termasuk izin secara tertulis, batasan, dan kewenangan dalam proses penjemputan tamu melalui protokoler. “Mekanisme ini perlu diperjelas dan disosialisasikan guna mengurangi konflik antar stakeholder mengingat kegiatan protokoler melibatkan banyak stakeholder terkait,” tuturnya.
Sejak tanggal 9 Januari 2024, area imigrasi di konter keberangkatan TPI Juanda telah mengalami perubahan layout. Untuk mencegah miskomunikasi dan meningkatkan efisiensi, Yudhistira juga menjelaskan satu persatu alur keberangkatan dan kepulangan penumpang, serta menjelaskan titik-titik potensi rawan penumpukan penumpang, sehingga diperlukan strategi untuk menghindari penumpukan penumpang dalam proses pemeriksaan imigrasi.
Situasi keamanan juga tidak luput menjadi pembahasan dalam rapat ini. “Situasi pada Area Imigrasi di TPI Juanda saat masih terpantau aman dan kondusif pasca-pemilu. Meski demikian, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat saat situasi masih belum sepenuhnya stabil karena belum adanya pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang pemilu tahun 2024. Perlu adanya pemeriksaan keimigrasian yang lebih jeli dan teliti terutama bagi orang-orang yang diduga dapat memecah belah persatuan bangsa,” kata Yudhistira”.
Lebih lanjut, Yudhistira juga mengingatkan bahwa bulan depan sudah memasuki Ramadhan, biasanya di akhir ramadhan dan pasca hari Raya Idul Fitri jumlah penumpang mengalami lonjakan karena adanya momen mudik lebaran. Untuk itu, perlu adanya sinergitas bersama antar stakeholder untuk meningkatkan keamanan di Bandara Juanda, Surabaya.
Kapten Baron, perwakilan Satgas PAM juga turut memberikan penjelasan terkait situasi terkini di lingkungan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda. “Kondisi bandara saat ini masih dapat dikatakan aman terkendali. Meski demikian, tetap terus waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pasca pemilu yang dikhawatirkan akan terdapat pergerakan dari simpatisan dari pasangan calon (paslon) yang kalah. Selain itu, meski pemberitaan terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) mulai tidak terdengar, bukan berarti pencegahan TPPO di Bandara Juanda menjadi lemah. Perlu sinergitas bersama untuk terus mencegah TPPO di lingkungan Bandara Juanda, Surabaya” ujar Baron.
Dengan sinergi yang kuat antara Imigrasi, Satgas PAM, dan seluruh stakeholder terkait, Bandara Juanda siap mengamankan pintu gerbang bangsa demi keamanan dan kenyamanan Bersama.