Healthy Mind + Healthy Body = Better Life

Kesehatan fisik dan mental memiliki keterkaitan erat yang saling mempengaruhi. Kesehatan mental yang buruk akan mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Begitupun sebaliknya, seseorang yang menderita penyakit beresiko memiliki kesehatan mental yang buruk. Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik.

Berpegang teguh pada prinsip “Healthy Mind + Healthy Body = Better Life”, Subbagian Kepegawaian pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya menyelenggarakan seminar kesehatan mental dan fisik pegawai. Bertempat di hotel Shangri-La Surabaya, kegiatan ini diikuti oleh 150 pegawai dari berbagai bidang. Dua orang pakar kesehatan dihadirkan sebagai narasumber pada seminar ini.

Pada sesi pertama, dr. Daya Banyu Bening, Sp.M, seorang dokter spesialis mata memberikan materi tentang menjaga kesehatan mata di tempat kerja. Beliau menyampaikan bahwa risiko penyakit mata paling sering bagi pekerja kantoran adalah kelainan refraksi (myopia, astigmatisme, dan presbyopia), penyakit degeneratif (penuaan), penyakit mata bagian luar (konjungtivitis, hordeolum, dan infeksi karena adanya benda asing yang masuk mata), sindrom mata kering, dan Computer Vision Syndrom.

Ada beberapa tips dari dokter Daya yang dapat diterapkan oleh pekerja yang sering menatap komputer dalam waktu lama, yaitu:

  1. Menjaga jarak mata dengan layar komputer sejauh 40 – 75 cm;
  2. Menerapkan aturan 20-20-20: setiap 20 menit, melihat benda dengan jarak sejauh 20 kaki (6 meter), selama 20 detik;
  3. Mengatur kontras dan pencahayaan layar monitor serta mengatur paparan AC/ kipas angin;
  4. Gunakan tetes air mata buatan ketika mata terasa kering.
  5. Bagi penderita mata minus atau plus, disarankan untuk menggunakan kacamata dengan koreksi yang tepat;
  6. Menggunakan kacamata anti radiasi atau filter proteksi radiasi komputer;
  7. Menghindari mengucek mata;
  8. Tidak menggunakan lensa kontak lebih dari 8 jam sehari;
  9. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan;
  10. Memeriksakan kesehatan mata secara rutin ke dokter mata;
  11. Berkedip secara berkala.

Narasumber kedua adalah Dhimas Fachri Aziza, S.Psi., M.PSDM, seorang pakar psikologi sekaligus Direktur Operasional platform digital “Catatan Psikologi”. Beliau menyampaikan materi mengenai mekanisme mengelola stress di tempat kerja. Berdasarkan jenisnya, stress dibagi menjadi dua.

Pertama adalah stress yang dapat memberikan efek menyenangkan seperti termotivasi dan menikmati tantangan. Stress jenis ini disebut dengan Eustress. Stress yang positif memberikan manfaat bagi seseorang untuk menjadi lebih produktif. Kedua, yaitu stress yang memberikan dampak buruk, seperti kesedihan, kesengsaraan, ketakutan, merasa tertekan dan tidak nyaman. Stress negatif seperti ini disebut dengan Distress. Distress dapat mempengaruhi kondisi fisik seperti tidak bersemangat, mudah marah, dan pada tingkat tertentu dapat menyebabkan sakit.

Bapak Dhimas menjelaskan tiga cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stress di tempat kerja. Pertama, membiasakan untuk berpikir positif serta menerapkan manajemen waktu yang baik. Kedua, mengimbangi dengan olahraga, menjaga pola makan, liburan, meditasi dan beribadah. Ketiga, meminta bantuan tenaga profesional untuk menangani stress dan meminta bantuan dari support system.

 

Oleh: Latifah Az-Zahrah