Di Balik Gerbang Negara: Kisah Petugas Imigrasi di Tengah Kesibukan Nataru

Di penghujung tahun 2024, ketika banyak orang merencanakan liburan akhir tahun dan berkumpul bersama keluarga, ada mereka yang memilih tetap di garis depan, memastikan kelancaran arus masuk dan keluar negara. 

Di TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) Juanda Surabaya, suasana berbeda terasa. Persiapan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) kini sedang berlangsung dengan intensitas tinggi. Tak hanya sekadar pemeriksaan, petugas di TPI Juanda mempersiapkan segala sesuatunya untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap pelintas batas. Mereka berdiri di gerbang negara, memastikan bahwa setiap orang yang melintas melakukannya dengan aman dan nyaman.

Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan, Yudhistira Yudha Permana, menjelaskan betapa pentingnya kesiapan di TPI Juanda selama masa sibuk ini. “Sesuai arahan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, kami akan mengutamakan keamanan dan kenyamanan dalam proses pemeriksaan. Setiap langkah yang kami ambil adalah untuk memastikan bahwa para pelintas bisa menjalani proses pemeriksaan tanpa hambatan,” ujarnya saat Tim Buletin WANI! mengunjungi lokasi persiapan.

Di tengah kesibukan memasang autogate baru yang diharapkan mempercepat proses pemeriksaan di masa mendatang, para petugas di TPI Juanda menghadapi kenyataan bahwa fasilitas tertentu harus sementara waktu beradaptasi. 

Beberapa konter kedatangan dan keberangkatan digantikan dengan meja biasa, dan sebagian area imigrasi terpaksa ditutup untuk proses pemasangan. Yudhistira menekankan bahwa penumpang mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan selama masa transisi ini. “Namun, kami akan tetap mengedepankan kenyamanan dan ketertiban, tanpa melupakan faktor keamanan. Ini adalah proses untuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh penumpang,” tambahnya.

 

Tugas Berat di Tengah Liburan

Meski pekerjaan di TPI Juanda terlihat formal dan prosedural, ada sisi humanis yang jarang terlihat. Salah satu petugas yang bertugas selama periode Nataru menyampaikan bahwa bagi dirinya dan rekan-rekan, berada di sini pada momen liburan adalah bentuk pengabdian. “Kami mungkin tidak ikut merayakan liburan bersama keluarga, tapi rasanya bangga melihat orang lain bisa berkumpul dengan keluarga mereka karena kami di sini, memastikan semuanya berjalan lancar,” ujarnya dengan senyum. 

Setiap harinya, sekitar 3.000 penumpang berangkat dan 4.000 penumpang datang melalui TPI Juanda, angka yang diperkirakan akan naik tajam saat Nataru. Menyadari potensi kepadatan ini, Yudhistira bersama tim telah menyiapkan sistem antrean khusus agar tidak terjadi penumpukan di area pemeriksaan, terutama pada jam-jam sibuk pukul 09.00 dan 18.00 WIB. “Kami berupaya agar antrean tetap rapi, sehingga tidak ada waktu yang terbuang bagi para pelintas,” ujarnya sambil mengawasi kesiapan sistem antrean.

 

Teknologi untuk Kenyamanan dan Keamanan

Tidak hanya mengandalkan petugas yang sigap, TPI Juanda juga mengoperasikan Control Room dan Laboratorium Forensic Immigration Checkpoint (Clearence) untuk meningkatkan keamanan. Di Clearence ini, terdapat Immigration Alert Surveillance System yang memindai wajah penumpang secara otomatis dengan kamera canggih yang terhubung dengan sistem cekal. Tak hanya itu, sistem PAU (Passenger Analysis Unit) digunakan untuk menganalisis perilaku penumpang sebelum memasuki wilayah Indonesia. Sementara itu, Options (Overstay Payment Information System) memungkinkan pengecekan pembayaran overstay secara real-time, sehingga penumpang dapat menyelesaikan urusan administrasi dengan lebih cepat.

“Kami tidak hanya ingin mengandalkan tenaga manusia saja, teknologi juga berperan penting dalam mendukung kelancaran ini,” jelas Yudhistira. Dengan seluruh sistem yang terintegrasi, mereka berharap bahwa pengawasan bisa lebih efektif, terutama selama periode Nataru yang padat.

 

Kolaborasi yang Solid

Untuk memastikan kesiapan total, TPI Juanda juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI Angkatan Laut, Bea Cukai, Balai Besar Karantina Kesehatan, PT Angkasa Pura I, serta maskapai penerbangan. “Kami menyadari, kelancaran operasional di gerbang negara ini bukan hanya tugas imigrasi saja. Semua pihak terkait harus bersinergi demi memberikan yang terbaik bagi penumpang,” tutur Yudhistira.

Periode Nataru bagi para petugas di TPI Juanda bukan sekadar musim sibuk biasa, melainkan kesempatan untuk menunjukkan dedikasi yang jarang terlihat. Mereka berdiri tegap di gerbang negara, bekerja di balik layar saat sebagian besar masyarakat menikmati momen liburan. Untuk para petugas yang rela berkorban waktu bersama keluarga, inilah bentuk pelayanan nyata, memastikan bahwa gerbang negara terbuka lebar dan aman bagi mereka yang ingin masuk dan keluar, membawa cita rasa aman di setiap perjalanan.