Kanim Surabaya Agus Winarto Siap Dikritik demi Peningkatan Layanan Imigrasi

Surabaya, petisi.co – Kepala Kantor Imigrasi (Kakanim) Kelas I TPI Khusus Surabaya Agus Winarto, siap menerima masukan serta kritikan dari berbagai pihak demi meningkatkan pelayanan keimigrasian. Untuk itu, pihaknya selalu terbuka dengan siapapun, untuk peningkatan pelayanan yang lebih baik. “Masukan-masukan dan kritikan apapun akan kami terima untuk menjadi bahan bagi kami guna meningkatkan pelayanan keimigrasian,” ujar  Kakanim Surabaya Agus Winarto, saat berkunjung ke PWI Jawa Timur di  Jl Taman Apsari, Selasa (18/02/2025).

Agus Winarto yang baru seminggu menjabat Kakanim Surabaya ini menyampaikan, dirinya juga mengintensifkan sinergitas bersama dengan mitra dan instasi lain, supaya instansinya bisa memberikan kinerja terbaik bagi masyarakat. “Kedatangan kami ke PWI Jatim ini juga demi meningkatkan kemitraan yang selama ini telah terjalin. Kami berharap ada masukan  dan saran dari teman-teman wartawan,” ujar  Agus Winarto. Dengan demikian, kata  mantan analis Keimigrasian Ahli Madya di Direktorat Jenderal Imigrasi ini, Kantor Imigrasi Surabaya bisa terus menjadi garda terdepan dalam pelayanan keimigrasian, inovasi, serta penegakan hukum yang lebih baik.

Sementara, Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengapresiasi kunjungan Kekanim Surabaya Agus Winarto. Cak Item, panggilan akrab Lutfil Hakim merasa yakin, di tangan Agus Winarto Kantor Imigrasi Surabaya bisa semakin melesat dalam berbagai hal. Apalagi, kata Cak Item,  pengalaman Agus Winarto di jabatan-jabatan sebelumnya terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan keimigrasian. “Saya yakin, Pak Agus akan membawa Kantor Imigrasi Surabaya semakin cemerlang,” ujar Lutfil Hakim didampingi jajaran pengurus PWI Jatim.(kip)

 

Tingkatkan Pengawasan Orang Asing, Imigrasi Surabaya Dorong Hotel Gunakan APOA

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya melalui tim bidang Inteligent dan Pengawasan Keimigrasian menggelar sosialisasi Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) yang diikuti 49 hotel dari berbagai wilayah seperti Surabaya, Sidoarjo, hingga Malang, pada Selasa, 11 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta kepatuhan pengelola akomodasi dalam melaporkan keberadaan warga negara asing sesuai dengan regulasi keimigrasian. Kepala Kantor Imigrasi Surabaya, Agus Winarto, menekankan bahwa penggunaan APOA akan mempermudah, mempercepat, dan meningkatkan transparansi dalam pelaporan orang asing.

“Dengan sistem yang lebih terstruktur ini, diharapkan pengawasan keimigrasian di Surabaya semakin efektif, mendukung keamanan, dan menciptakan ketertiban,” kata Agus. Dalam sosialisasi, pihak Imigrasi Surabaya juga menjelaskan terkait kewajiban yang harus dilakukan oleh pemilik tempat penginapan atau hotel. “Jadi berdasarkan Pasal 71 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian pemilik tempat penginapan mempunyai kewajiban untuk melaporkan keberadaan Orang Asing,” jelas Agus.

Adapun demikian, melalui adanya sosialisasi ini, Agus berharap seluruh pengelola hotel dapat lebih aktif dalam melaporkan tamu asing yang menginap. “Hal ini untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih efektif serta mendukung keamanan dan ketertiban di wilayah Surabaya,” sambungnya. Selain itu, melalui acara ini, menurut Agus, juga sebagai bentuk mewujudkan visi dan misi Presiden “Asta Cita” dalam pelayanan keimigrasian dengan memanfaatkan teknologi dan tetap mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM).

“Perlu ditekankan kembali dalam pengawasan keimigrasian untuk lebih efektif, efisien, humanis dan tepat sasaran untuk mewujudkan kepastian hukum,” papar Agus. Diketahui, kegiatan sosialisasi ini mendapat respons positif dari para peserta yang mengakui pentingnya penerapan APOA dalam mendukung sistem pengawasan keimigrasian yang lebih baik. “Dengan adanya kerja sama yang erat antara imigrasi dan pengelola akomodasi, diharapkan pengawasan terhadap keberadaan orang asing di Surabaya semakin optimal,” pungkasnya.

Agus Winarto Resmi Nahkodai Kantor Imigrasi Surabaya, Ramdhani ke Sulut

Pergantian kepemimpinan kembali bergulir di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Khusus Surabaya. Kini, tongkat estafet kepemimpinan resmi diserahkan kepada Agus Winarto, menggantikan Ramdhani, yang mendapatkan promosi sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Imigrasi Sulawesi Utara. Serah terima jabatan (sertijab) ini berlangsung di Aula Kantor Imigrasi, Jalan Juanda, Sidoarjo, pada Jumat, (7/2/2025). Acara ini dipimpin langsung oleh Kakanwil Ditjen Imigrasi Jawa Timur, Pamuji Raharjo, disaksikan oleh seluruh Kepala Bidang maupun Divisi serta mitra kerja Kantor Imigrasi Surabaya.

Dalam sambutannya, Pamuji Raharja menegaskan bahwa rotasi, mutasi, dan promosi dalam tubuh organisasi imigrasi adalah hal yang lumrah. Namun, ia menyoroti bahwa meski hanya menjabat 9 bulan, Ramdhani berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian luar biasa. “Proses mutasi dan promosi ini wajar terjadi. Meskipun terbilang singkat, capaian yang diraih Ramdhani sangat luar biasa. Sudah saatnya beliau naik ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Pamuji.
Tak hanya itu, Pamuji juga mengapresiasi kinerja yang ditorehkan oleh Ramdhani. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Ramdhani, Kantor Imigrasi Surabaya berhasil meraih berbagai penghargaan dan prestasi yang membanggakan. “Kami juga sangat apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Ramdhani, selama menjabat di Kantor Imigrasi Surabaya banyak prestasi yang diraih terutama dalam pelayanan keimigrasian maupun sinergitas bersama dengan mitra dalam instansi lain. Tentunya beliau menjadi kontraksi dalam keberlangsungan kantor Imigrasi Surabaya.

Berikut deretan pestasi gemilang Ramdhani di Kantor Imigrasi Surabaya, diantaranya:
  • Predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) untuk kedua kalinya, dari Kemenpan-RB;
  • Penghargaan inovasi untuk ketenagakerjaan inklusif, melalui program I’m Possible;
  • Peringkat 1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Terbaik (Semester 1, 2024), kategori Pagi DIPA Sedang dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur;
  • Unit Pelaksana Teknis (UPT) dengan koleksi benda sejarah keimigrasian terbanyak, dalam Seminar Perpustakaan Imigrasi 2024;
  • Apresiasi dari Australian Federal Police (AFP);
  • Penggagalan perdagangan organ ilegal ke India;
  • Jagratara Awards 2024, penghargaan dalam penanganan perkara khusus dengan melakukan penangkapan terhadap buronan pelaku tindak pidana penyelundupan manusia Internasional;
  • Penghargaan dari Angkasa Pura, dalam sinergitas dan kerja kerasnya dalam mendukung kelancaran kegiatan penerbangan embarkasi dan demarkasi Haji tahun 2024 di Bandara Internasional Juanda;
  • Terbaik kedua kategori pengelolaan layanan informasi dan pengaduan masyarakat the Most Caring On, dalam Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2024 (AHII);
  • Terbaik kedua Immigration PR of the year subkategori The Best Creatordalam Anugerah Humas Imigrasi Indonesia 2024 (AHII);
  • Predikat Unit Kerja Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia (P2HAM) tahun 2024, dari Menteri Hak Asasi Manusia (HAM);
  • Peresmian inovasi Immigration Lounge Mall Ciputra World Surabaya;
  • Peresmian fasilitas Autogate di tempat pemeriksaan imigrasi Bandara Internasional Juanda;
  • Penggagalan upaya penyelundupan 17 warga Nepal ke Eropa.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan yang kuat tidak hanya diukur dari seberapa besar pencapaian yang diraih, tetapi juga dari warisan yang ditinggalkan bagi institusi. Tak luput, Pamuji pun menyambut dengan tangan terbuka kedatangan Agus, di tengah-tengah lingkungan kerja Kantor Imigrasi Surabaya dalam mengemban jabatan baru di kota Pahlawan ini.

“Kami juga mengucapkan selamat datang kepada Agus Winarto. Bapak ini mengemban amanah yang tidak ringan tetapi saya yakin, bapak mampu membawa Kantor Imigrasi semakin maju kedepannya,” tukasnya. Kini, tongkat estafet kepemimpinan beralih ke Agus Winarto. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Analis Keimigrasian Ahli Madya di Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta. Dalam sambutannya, Agus mengaku siap meneruskan bahkan meningkatkan capaian yang telah diraih Ramdhani. “Kebetulan beliau adalah senior saya. Prestasi yang telah diraih luar biasa dan ini harus kita lanjutkan serta tingkatkan. Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk melanjutkan kepemimpinan di Kantor Imigrasi Surabaya ini ,” ujar Agus.

Imigrasi Surabaya Tangkap Sindikat Penyelundupan Orang Ke Eropa

Surabaya, CNN Indonesia — Sindikat penyelundupan orang ke negara-negara Eropa ditangkap di Surabaya, Jawa Timur. Ada belasan warga negara Nepal dan India yang akan diberangkatkan secara ilegal melalui Indonesia sebagai negara transit. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya menuturkan informasi penyelundupan orang ini awalnya diterima Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim). Dalam kasus ini, Imigrasi telah menetapkan tiga tersangka yakni Mereka pun menangkap total 18 WN Nepal dan 1 WN India di dua lokasi di Surabaya pada pertengahan Desember 2024. Dua orang di antaranya merupakan tersangka, sementara 17 lainnya adalah korban. Satu tersangka lainnya adalah LT yang merupakan WN Indonesia.

“Kami mengamankan WN [asing] tersebut di dua lokasi, di wilayah Kendangsari Surabaya sebanyak enam orang, Siwalankerto lima orang. Dan delapan WNA dihadirkan ke kantor imigrasi atas arahan dari Saudara LT (tersangka),” kata Ramdhani di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Surabaya, Senin (20/1). Ramdhani menjelaskan belasan orang itu menggunakan dokumen izin tinggal yang diperoleh secara tidak sah. Para sindikat memanfaatkan dokumen tersebut untuk membawa para korban melalui Indonesia dan kemudian diberangkatkan ke negara-negara Eropa.

“Mereka menggunakan dokumen keimigrasian yang patut diduga didapatkan dengan memberikan keterangan yang tidak benar, agar izin tinggal dapat menjadi bukti bahwa mereka sebagai pengusaha di Indonesia. Namun, tujuan tinggal sebenarnya hanya menjadi alibi agar bisa mereka berangkat ke Eropa,” ucapnya. Ramdhani mengatakan Indonesia hanya dijadikan sebagai negara transit. Mereka berangsur tiba di Indonesia sejak September 2024. Mereka menunggu diberangkatkan ke sejumlah negara Eropa meliputi negara Ceko, Lituania, dan Hungaria.

Adapun peran tiga tersangka yang ditangkap Imigrasi yakni WN Nepal berinisial BBBK yang berperan sebagai penyelundup utama, WN India berinisial SK yang memberikan fasilitas kepada para korban, dan WN Indonesia berinisial LT yang diduga mendukung operasional penyelundupan. Hasil pemeriksaan sementara, BBBK memperoleh keuntungan 5.000 Dollar Amerika Serikat (AS), sedangkan SK mendapatkan 1.000 Dollar Amerika Serikat.

“Ada tiga orang terduga pelaku yang ditetapkan tersangka dengan dugaan tindak pidana keimigrasian Pasal 120 Undang-Undang 6 Tahun 2011 dengan ancaman hukuman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun, denda paling sedikit Rp500 juta dan paling banyak Rp1,5 miliar,” kata Ramdhani. Dia mengungkapkan selain mengamankan sejumlah tersangka dan korban, pihaknya mengamankan barang bukti berupa paspor dan dokumen pendukung lainnya. Ia menegaskan Imigrasi akan memberikan perlindungan terhadap korban sesuai amanat UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. “Kami akan terus bekerja keras untuk membongkar jaringan ini hingga tuntas. Ini juga merupakan bagian dari komitmen kami mendukung Asta Cita Presiden Prabowo dan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” jelas dia.

Bandara Internasional Juanda Pasang 18 Autogate, Permudah Penumpang Scan Paspor

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Autogate imigrasi yang dipasang di Terminal 2 Bandara Juanda di Kabupaten Sidoarjo sudah mulai diujicoba pada Rabu sore (15/1/2025). Ujicoba autogate dipantau langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto. Ikut mendampingi menteri di antaranya Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto dan Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Ramdhani.

Autogate imigrasi ini masing-masing di lantai dua ada 10 titik dan di lantai satu ada 18 titik. Lantai dua adalah untuk pintu keberangkatan penerbangan internasional, sementara lantai satu adalah pintu kedatangan penerbangan internasional. Melalui autogate imigrasi ini waktu penumpang pesawat menjadi lebih singkat saat pemeriksaan di pintu masuk imigrasi. Penumpang cukup menempel paspor di alat scan autogate tersebut.

Sistem autogate ini menggabungkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan manajemen kontrol perbatasan (BCM). Proses pemeriksaan jauh lebih singkat hanya membutuhkan waktu 15-25 detik per penumpang. Autogate bisa digunakan WNI pemegang paspor elektronik, paspor elektronik polikarbonat serta paspor nonelektronik. Namun khusus WNA harus memiliki paspor elektronik dan merupakan pemegang e-VoA dan eVisa Indonesia.

“Lebih praktis, meskipun awalnya masih bingung, tapi setelah mendapat pengarahan petugas, jadi bisa dan mudah,” kata Muhammad Khozin, calon penumpang pesawat asal Bangkalan Madura yang akan umrah ke Arab Saudi. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengatakan, autogate imigrasi di Bandara Juanda ini mempercepat proses penumpang yang berangkat maupun baru tiba.  Penumpang pesawat tidak lagi harus antre menjalani pemeriksaan manual, namun cukup scan paspor di autogate. “Ya jajaran imigrasi sudah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan ke masyarakat pengguna jasa penerbangan internasional dengan membangun autogate di Bandara Juanda,” kata Agus Andrianto.

Menurut Agus ada lima bandara internasional di Indonesia yang ada autogate imigrasi. Adanya autogate imigrasi ini, kata Agus, setidaknya Indonesia tidak kalah dengan pelayanan imigrasi di bandara lain di dunia terutama negara maju. “Bandara Juanda ini keempat, yang kelima masih dipasang di Kualanamu Medan,” kata Agus. Selain melihat autogate, Agus juga memeriksa ruang Passenger Analysis Unit (PAU). Ruang PAU menjadi pusat kendali utama bagi lalu lintas penumpang. Seluruh aktivitas dapat dipantau terintegrasi melalui sistem SIPP, IASS, dan CCTV internal untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi layanan

 

 

 

 

Menteri Imipas Resmikan Immigration Lounge di Mal-Autogate Bandara Juanda

Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Kemen-Imipas) menghadirkan Autogate Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, dan Immigration Lounge yang berada di Mal Ciputra World, Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Sarana dan prasarana ini diharapkan mengoptimalkan dan menambah efisien layanan imigrasi.

“Ini merupakan implementasi dari Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang selaras dengan Asta Cita Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” kata Menteri Imipas Agus Andrianto dalam keterangan tertulis, Kamis (16/1/2025).

“Yang bertujuan untuk memberikan pelayanan keimigrasian yang optimal serta meningkatkan efisiensi, keamanan dan kenyamanan proses imigrasi internasional pada tempat pemeriksaan imigrasi,” sambung dia.

Menteri Agus menerangkan era Society 5.0 dengan kemajuan teknologi yang pesat saat ini berpengaruh signifikan pada arus migrasi global. Menteri Agus mengungkapkan arus migrasi di Indonesia mengalami peningkatan pada 2024.

“Terdapat perlintasan WNI maupun WNA sebanyak lebih dari 49,2 juta orang atau meningkat 18,27 persen dari 2023. Fenomena migrasi ini juga berdampak pada peningkatan permintaan dan tuntutan pelayanan yang cepat, mudah, dan berkualitas dalam penerbitan dokumen keimigrasian, baik pengajuan paspor bagi WNI, dan izin tinggal bagi WNA yang bermukim di Indonesia,” terang Menteri Agus.

Dia menekankan peran Imigrasi yang sangat krusial dalam upaya pengoptimalan dampak positif dari fenomena migrasi. Menteri Agus menyebutkan fungsi Imigrasi sebagai pelayan, penegakan hukum di lini keimigrasian, penjaga pintu negara, dan fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat. “Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045,” ucap Menteri Agus.

Dia lalu menjelaskan alasan kehadiran autogate di Bandara Internasional Juanda dan Immigration Lounge di Mall Ciputra World Surabaya, yakni karena data menunjukkan perlintasan WNI dan WNA meningkat 2,4 juta orang atau meningkat 12 persen dari tahun lalu di Surabaya. Kemudian, permohonan dokumen keimigrasian di kota ini juga dinilai banyak. “Yaitu WNI 128.026 paspor, serta WNA penerbitan izin tinggal sebanyak 4.505 izin tinggal,” ujar dia.

Menteri Agus berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah bekerja sama mendirikan sarana dan prasarana ini. Menteri Agus berharap sarana dan prasarana serupa bisa dihadirkan oleh jajaran kanwil Imigrasi di kabupaten/kota lainnya di Jatim.

“Saya harap hal ini juga dapat dilaksanakan oleh seluruh Kepala UPT di jajaran Kanwil Imigrasi Jawa Timur, dan layani masyarakat dengan sebaik-baiknya karena kewenangan yang melekat pada kita merupakan amanah yang diberikan masyarakat melalui undang-undang,” terang Menteri Agus.

Untuk diketahui, autogate di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Juanda Sidoarjo merupakan lokasi ke-5 dari pengembangan autogate di Indonesia. Empat lokasi autogate sebelumnya adalah:
– TPI Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta
– TPI Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali
– TPI Pelabuhan Laut Batam Center
– TPI Pelabuhan Laut Citra Tri Tunas Kepri.

Autogate merupakan sistem otomisasi yang memanfaatkan teknologi untuk memverifikasi identitas, kelengkapan dokumen perjalanan penumpang tanpa memerlukan interaksi langsung dengan petugas. Autogate juga mampu mendeteksi paspor palsu atau daftar hitam imigrasi. Penerapan autogate diharapkan dapat mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian. Harapannya tidak terjadi penumpukan antrean di konter Imigrasi manual tanpa mengesampingkan aspek keamanan negara.

Selain itu, penerapan autogate ini merupakan implementasi dari standar dan rekomendasi praktik yang ditetapkan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), yang dirancang untuk bekerja dengan Machine Readable Travel Documents (MRTD) seperti paspor elektronik yang sesuai dengan spesifikasi ICAO Doc 9303. “Imigrasi akan terus berinovasi dalam program pelayanan publik yang diterapkan dalam rangka memberikan layanan keimigrasian yang mudah dan prima melalui penerapan digitalisasi, transparansi, dan penguatan kerja sama dengan berbagai pihak dan menerapkan asas selective policy secara ketat terhadap setiap orang asing yang hendak memasuki wilayah Indonesia,” ungkap Menteri Agus.

“Dengan didasari pada pendekatan keamanan atau security approach dan pendekatan kesejahteraan atau prosperity approach, yang berjalan secara seimbang sehingga meminimalisir dampak negatif dari kedatangan orang asing yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat,” kata dia.

Menteri Agus meninjau kesiapan beroperasinya autogate di Bandara Juanda dilakukan Agus pada Rabu (15/1). Sementara peresmian beroperasinya Autogate Bandara Juanda dan Immigration Lounge di Ciputra World Surabaya berlangsung hari ini.

Menteri Agus: Imigrasi Sederhanakan Seremoni, Fokus ke Program-Program Penting

JAKARTA – Peringatan hari jadi Imigrasi Indonesia yang ke-75 pada Jumat (31/01/2025) dilaksanakan dengan syukuran sederhana, sesuai arahan Presiden Republik Indonesia. Acara ini diadakan secara serentak di lingkungan internal Direktorat Jenderal Imigrasi, baik di kantor pusat, kantor wilayah, maupun kantor imigrasi dan rumah detensi di seluruh Indonesia.

Penyederhanaan dalam kegiatan seremonial ini adalah bentuk nyata untuk mendukung efisiensi anggaran negara. Anggaran yang berhasil dihemat dari penyelenggaraan acara ini akan dialokasikan untuk program-program lain yang lebih mendesak dan berdampak kepada masyarakat, sejalan dengan arahan Bapak Presiden,” ungkap Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.

Mengusung tema “Melayani, Mengabdi dan Berinovasi”, Syukuran HBI yang tahun ini dilaksanakan lebih bersahaja mencakup pemotongan tumpeng, doa bersama, dan pemutaran video sejarah keimigrasian. Pelaksanaan di tingkat wilayah, unit pelaksana teknis (UPT), dan perwakilan RI dibatasi hingga 15 orang peserta untuk menjaga efisiensi dan fokus pada esensi peringatan.

Dalam Syukuran Hari Bhakti Imigrasi ke-75, Ditjen Imigrasi juga mengadakan “Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Menyapa” yang dilaksanakan secara virtual melalui video conference. Menteri akan berinteraksi dengan Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Kalimantan Barat beserta stakeholders seperti Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bengkayang, Satgas Pengamanan Perbatasan (PAMTAS) dan Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kesempatan tersebut akan membahas distribusi bantuan sosial bagi masyarakat perbatasan di Kalimantan Bara dan corporate social responsibility (CSR) untuk UMKM. Distribusi akan dilakukan dalam dua tahap, sebanyak 310 paket didistribusikan pada 31 Januari 2025 di PLBN Jagoi Babang dan 1.800 paket akan selesai didistribusi sebelum 7 Februari 2025 ke desa-desa yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Siding dan Jagoi.

Selain itu, Menteri juga berinteraksi dengan Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Jawa Tengah membahas rencana pembentukan kantor imigrasi di Blora, sebagai salah satu program perluasan layanan keimigrasian di seluruh Indonesia.

Perwakilan petugas imigrasi penjaga perbatasan negara juga akan dilibatkan pada kegiatan ini. Oliver Marsel Ferre, petugas Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Papua mendapatkan kesempatan menyapa Menteri Imipas dan berbagi cerita kesehariannya dalam bertugas.

Menteri Agus menegaskan bahwa efisiensi ini tidak hanya diterapkan di tingkat pusat, tetapi juga hingga kantor wilayah dan kantor imigrasi serta rumah detensi di seluruh Indonesia. Hal ini mencerminkan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama dalam mendukung keberlanjutan pembangunan bangsa.

Syukuran HBI ke-75 merupakan acara puncak dari rangkaian peringatan hari jadi Imigrasi yang dilaksanakan sepanjang Januari 2025. Acara-acara yang sebelumnya digelar dalam rangka HBI antara lain layanan Paspor Simpatik, donor darah, bakti sosial di semua satuan kerja Imigrasi se-Indonesia, serta Immigration Run, Layanan 1.075 Paspor dan Festival Imigrasi yang bertempat di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.

Momentum ini bukan sekadar peringatan hari jadi, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab kita untuk terus berinovasi dan melayani masyarakat dengan lebih baik. Kami percaya, efisiensi dan kebersahajaan dalam pelaksanaan acara justru akan memperkuat makna peringatan ini,” tutupnya.

Imigrasi Amankan Dua WN Tiongkok Unggah Konten Video Negatif tentang Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta Tanpa Bukti

JAKARTA – Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi berhasil mengamankan dua Warga Negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang terlibat dalam penyebaran video negatif tentang petugas di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Saat ini, WNA berinisial LB dan LJ itu berada di ruang detensi Direktorat Jenderal Imigrasi, menunggu pemulangan ke negaranya.

“Setelah viralnya konten dari akun TikTok @stellaroptics888 pada 17 Januari 2025, pihak Direktorat Jenderal Imigrasi langsung melakukan langkah-langkah pemeriksaan internal dan CCTV bandara secara real time, mulai dari kedatangan WNA yang bersangkutan sampai dengan keluar dari area pemeriksaan keimigrasian. Dari penelitian terhadap CCTV tidak ditemukan bukti yang memperlihatkan bahwa ada pemberian dan penerimaan uang. Dari hasil pemeriksaan juga tidak didapat pengakuan dari anggota bahwa telah menerima sejumlah uang,” tutur Plt Direktur Jenderal Imigrasi, Saffar Muhammad Godam, Rabu (22/01/2025).

Selanjutnya, pada tanggal 20 Januari 2025, muncul konten video dari akun media sosial yang sama (@stellaroptics888) yang berisi permintaan maaf dari WNA pemilik akun tersebut. Di dalam video itu, Ia juga menyatakan bahwa apa yang disampaikan dalam video sebelumnya tidak benar. Sementara itu, uang sejumlah Rp500.000 yang dibawa oleh WNA digunakan untuk membayar biaya visa on arrival (VoA).

Namun demikian, Imigrasi tetap melakukan klarifikasi secara langsung kepada LB dan LJ tentang pernyataan di dalam konten video tersebut. Dari hasil klarifikasi, kedua WNA tetap memberikan pernyataan yang sama sesuai dengan konten video kedua yang mereka unggah.

Saat LB dan LJ tiba di Bandara Soekarno-Hatta, petugas Imigrasi mendapati bahwa keduanya salah jalur (mereka melalui jalur untuk penumpang prioritas via area keberangkatan). Setelah itu, petugas membawa mereka ke area kedatangan internasional agar melakukan proses keimigrasian. Seluruh kejadian tersebut terekam di kamera CCTV bandara.

“Atas perbuatannya, maka LB dan LJ akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbuh Godam. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto menyampaikan komitmen untuk memastikan integritas dan akuntabilitas dalam setiap layanan publik. “Imigrasi terus melakukan pengawasan internal yang ketat. Apabila ada petugas yang terbukti melanggar aturan, tindakan tegas akan diambil sesuai peraturan perundang-undangan,” tegas Menteri Agus.

Bandara Internasional Juanda Pasang 18 Autogate, Permudah Penumpang Scan Paspor

Autogate imigrasi yang dipasang di Terminal 2 Bandara Juanda di Kabupaten Sidoarjo sudah mulai diujicoba pada Rabu sore (15/1/2025). Ujicoba autogate dipantau langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto. Ikut mendampingi menteri di antaranya Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto dan Kepala Kantor Imigrasi Surabaya Ramdhani.

Autogate imigrasi ini masing-masing di lantai dua ada 10 titik dan di lantai satu ada 18 titik. Lantai dua adalah untuk pintu keberangkatan penerbangan internasional, sementara lantai satu adalah pintu kedatangan penerbangan internasional.

Melalui autogate imigrasi ini waktu penumpang pesawat menjadi lebih singkat saat pemeriksaan di pintu masuk imigrasi. Penumpang cukup menempel paspor di alat scan autogate Penumpang cukup menempel paspor di alat scan autogate tersebut.

Sistem autogate ini menggabungkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan manajemen kontrol perbatasan (BCM). Proses pemeriksaan jauh lebih singkat hanya membutuhkan waktu 15-25 detik per penumpang.

Autogate bisa digunakan WNI pemegang paspor elektronik, paspor elektronik polikarbonat serta paspor nonelektronik. Namun khusus WNA harus memiliki paspor elektronik dan merupakan pemegang e-VoA dan eVisa Indonesia. “Lebih praktis, meskipun awalnya masih bingung, tapi setelah mendapat pengarahan petugas, jadi bisa dan mudah,” kata Muhammad Khozin, calon penumpang pesawat asal Bangkalan Madura yang akan umrah ke Arab Saudi.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto mengatakan, autogate imigrasi di Bandara Juanda ini mempercepat proses penumpang yang berangkat maupun baru tiba. Penumpang pesawat tidak lagi harus antre menjalani pemeriksaan manual, namun cukup scan paspor di autogate. “Ya jajaran imigrasi sudah berupaya meningkatkan kualitas pelayanan ke masyarakat pengguna jasa penerbangan internasional dengan membangun autogate di Bandara Juanda,” kata Agus Andrianto.

Menurut Agus ada lima bandara internasional di Indonesia yang ada autogate imigrasi. Adanya autogate imigrasi ini, kata Agus, setidaknya Indonesia tidak kalah dengan pelayanan imigrasi di bandara lain di dunia terutama negara maju. “Bandara Juanda ini keempat, yang kelima masih dipasang di Kualanamu Medan,” kata Agus.

Selain melihat autogate, Agus juga memeriksa ruang Passenger Analysis Unit (PAU). Ruang PAU menjadi pusat kendali utama bagi lalu lintas penumpang. Seluruh aktivitas dapat dipantau terintegrasi melalui sistem SIPP, IASS, dan CCTV internal untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi layanan

Menteri Imipas: Penegakan Hukum Keimigrasian Gencar, 16 DPO Internasional Ditangkap Sepanjang 2024

JAKARTA – Sepanjang tahun 2024, Direktorat Jenderal Imigrasi berhasil meringkus 16 orangb uronan internasional yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Interpol. Buron terakhir yang ditangkap di tahun 2024 adalah YZ, yang merupakan bagian dari sindikat judi online asal Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sebelumnya, Ditjen Imigrasi juga sempat menangkap warga negara asing yang melakukan tindak pidana penipuan, pencucian uang, serta narkotika.

Di tahun yang sama, Imigrasi juga menetapkan sebanyak 130 orang WNA sebagai tersangkadalam tindak pidana keimigrasian. Angka ini melonjak sebesar 145,2% dibandingkan tahun 2023 dengan 53 tersangka. Sementara itu, Imigrasi mengenakan tindakan administratif keimigrasian (TAK) terhadap 5.434 WNA di tahun 2024. Jumlah ini naik 98,7% dibandingkan tahun 2023 di mana jumlah TAK mencapai 2.734 orang. Sebanyak 10.583 orang ditangkal masuk ke Indonesia pada 2024, naik 58% dibandingkan tahun sebelumnya, di mana sebanyak 6.673 WNA masuk ke dalam daftar tangkal.

“Meningkatnya mobilitas orang asing harus kami sikapi dengan kewaspadaan yang lebih tinggi terhadap aktivitas mereka. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Indonesia,” jelas Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto.

Pejabat Imigrasi memiliki wewenang untuk melakukan Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang berada di wilayah Indonesia dan terbukti melakukan kegiatan berbahaya atau diduga membahayakan keamanan dan ketertiban umum. TAK juga dapat dikenakan kepada WNA yang tidak menghormati atau tidak menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Bentuk TAK yang dapat diberikan beragam, mulai dari pencantuman dalam daftar Pencegahan atau Penangkalan, pembatasan, perubahan, atau pembatalan Izin Tinggal, hingga larangan berada di tempat tertentu di Indonesia. Selain itu, Imigrasi juga berhak memberlakukan keharusan bertempat tinggal di lokasi tertentu, pengenaan biaya beban, dan yang paling berat adalah Deportasi dari Wilayah Indonesia. Deportasi juga dapat dilakukan terhadap WNA yang berusaha melarikan diri dari ancaman dan pelaksanaan hukuman di negara asalnya, sebagai upaya penegakan hukum dan menjaga keamanan nasional.

Perubahan Undang-Undang Keimigrasian yang disahkan pada 19 September 2024 juga turut andil dalam memperkuat landasan penegakan hukum keimigrasian di Indonesia. Kini, warga negara asing yang melakukan kejahatan di Indonesia dapat ditangkal masuk hingga 10 tahun atau seumur hidup. Sebelumnya, jangka waktu penangkalan yakni 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang. Selain itu, dengan perubahan UU Keimigrasian, seseorang yang sudah selesai menjalani tahap penyidikan dan memasuki tahap tuntutan jaksa dapat dicegah keluar wilayah Indonesia. Perubahan aturan ini menyesuaikan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PUU-IX/2011.

Sebagai bagian dari upaya pengawasan, Direktorat Jenderal Imigrasi telah melaksanakan operasi pengawasan skala nasional secara berkala pada bulan Mei, Juli, dan September tahun 2024. Operasi ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan WNA di seluruh wilayah Indonesia.

“Di tahun 2025 ini, Saya instruksikan kepada semua jajaran untuk menggiatkan operasi secara berkala, memperkuat sinergisitas dengan APH [aparat penegak hukum] lain. Jangan beri celah orang asing untuk berbuat ulah apalagi melakukan tindak kriminal di negara kita,” tutup Agus.